Jakarta – Forum Kebangsaan Nusantara (FKN) yang dibentuk para relawan Prabowo-Gibran pada kemarin (5/6/2024) diterima Menteri Pertanian, Amran Sulaiman di kantor Kementerian di Kawasan Ragunan Jakarta Selatan. Dalam pertemuan ini dibahas konsep “Food Security” atau ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Acara dini dihadiri oleh Ketum Ary Hadairy dan Sekjen Jefry Tuwul serta didampingi oleh ketua Dewan Pembina Wibisono. Dalam pembahasan konsep ketahanan pangan ini, pak Menteri mendukung upaya yang dilakukan oleh pembina Wibisono yang sudah mengaplikasikan pupuk hayati hasil produksi lokal (Grikulan plus) kepada petani sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan hasil panen padi yang signifikan.
“Saya merasa terhormat hari ini diapresiasi pak Menteri tentang konsep food Security yang saya jalani hampir 20 tahun ini, dan beliau ingin membuat demplot di lahan pertanian seluas 1000 hektar untuk uji coba tanaman padi dengan pupuk organik/hayati,” ujar Wibisono.
“Selanjutnya pak Menteri akan mengawal dari mulai tanam sampai panen, akan dapat berapa ton per hektar dengan aplikasi pupuk organik ini,” imbuhnya.
“Pengalaman yang sudah kita aplikasikan ke Gapoktan yang sudah memakai pupuk organik ini di sekitar wilayah Indramayu, jati barang dan daerah sekitarnya di Jawa barat sudah mendapatkan hasil panen diatas 10 ton per hektar,” jelas Wibi.
“Patokan swasembada beras minimal 8 ton per hektar, kalo hasil panen kita bisa menghasilkan 12 ton perhektar, ini jelas melampaui target per hektarnya sebagai ukuran swasembada beras dan hasilnya pun jadi beras organik yang mutunya di atas beras biasa, masyarakatpun jadi sehat mengkonsumsi beras sehat perlakuan organik,” pungkasnya.
Sementara itu, di lain sisi, Pembina Serikat Petani Indragiri, Fadila Saputra mengatakan bahwa ia sangat mendukung program ketahanan pangan untuk rakyat ini. Apalagi hari hari kedepan adalah dibutuhkannya sumber ketahanan pangan untuk masyarakat secara lebih besar.
Selama ini, perhatian Pemerintah daerah saja misalnya hanya berkutat pada petani skala besar dengan lahan yang luas, sehingga masih banyak petani yang belum diberdayakan secara optimal. “Jangan sampai ada mafia lagi dalam upaya pemberdayaan ketahanan pangan ini di daerah. Karena kita tahu sama tahu apa isi dari benak para broker dan pengelola yang juga ingin mendapatkan ‘percikan’ dari program yang dibuat Pemerintah,” ungkap Fadil.
Ia berharap agar semua pihak mendukung penuh program ketahanan pangan yang dicanangkan Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka yang muaranya untuk kesejahteraan rakyat. ( tnn / Beni)