Pekanbaru – Festival Ekonomi Kreatif digelar di Kota Bagansiapiapi, Rokan Hilir (Rohil), Riau. Kegiatan ini merupakan satu di antara rangkaian Festival Bakar Tongkang.
Festival Ekraf yang ditaja oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Riau itu, mengusung tema “Kemilau Bagan 2024“, digelar pada tanggal 19-12 Juni 2024. Acara ini sekaligus memeriahkan Festival Bakar Tongkang yang masuk dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN ) 2024, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat berujar, Festival Ekraf bertujuan untuk memberikan wadah bagi insan ekraf di Kabupaten Rohil. Kegiatan ini melibatkan pelaku ekraf, seni pertunjukan, kuliner, kriya, dan sektor ekraf lainnya.
“Festival Ekraf ini dilaksanakan sekaligus untuk memeriahkan acara Bakar Tongkang yang tahun ini masuk ke dalam agenda KEN 2024 Kemenparekraf. Para insan ekraf yang terlibat menampilkan hasil karyanya dan memasarkan produk kreatif yang mereka hasilkan,” ujar Roni, Sabtu (22/6).
Dijelaskan dia, acara tersebut dimeriahkan 24 kelompok seni lokal Rohil dan menyediakan 36 stan untuk insan ekraf. Beragam kegiatan juga digelar, di antaranya lomba mewarnai bagi anak SD, Parade Band, dan kompetisi solo singer.
“Festival Ekraf ini merupakan bentuk dukungan dari Pemprov Riau, sesuai arahan Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto yang berkomitmen pada sektor pariwisata. Beliau ingin sektor pariwisata Riau bisa berdampak positif bagi perekonomian masyarakat,” tuturnya.
Adapun deretan bintang tamu ikut memeriahkan acara ini, yakni Liza DA4, Norman Berry & The Konco, Rita KDI. Kemudian, ada pula artis lokal yang dilibatkan, yaitu Hoga Band, Satu Atap
Selanjutnya, Anak Bagan band, Kopak Tradisi, Senandung Rokan, Sanggar Sinar Rokan, Sanggar Susun Sirih, Umaila feat Mom & Dad, Sanggar Sri Kemuning, dan Sanggar Sri Bestari.
Lalu, juga ada Sanggar Tuah Saba, Bukan Biru, Sanggar Boom, Hamdan Entertainmen, Pusako Band, Maberto, Laxnat, Reborn, New Fondation, dan Taruna nada.
Terdapat kisah yang berkaitan dengan pengarungan samudra menggunakan kapal kayu sederhana. Kapal ini dikenal dengan sebutan tongkang oleh sekelompok keluarga Tionghoa dari Provinsi Fujian, Tiongkok.
Jumlah kunjungan wisatawan ke Festival Bakar Tongkang mencapai 74.800 orang pada 2019, terdiri dari 32.850 wisatawan mancanegara dan 41.950 wisatawan domestik.
“Pertumbuhan jumlah wisatawan yang menghadiri Festival Bakar Tongkang sangat signifikan. Dari 47.938 wisatawan pada 2016, meningkat menjadi 74.800 wisatawan pada 2019 sebelum terhenti akibat pandemi Covid-19. Pada 2023, jumlah kunjungan kembali naik menjadi 92.450 wisatawan,” tandas Roni.
( tnn / mcr )