Pekanbaru – Presiden RI Prabowo Subianto mempersilakan kepada para menteri maupun kepala lembaga/badan khusus di Kabinet Merah Putih untuk keluar dari pemerintahan jika tidak mendukung program Makan Bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil.
Hal ini disampaikan Presiden Prabowo saat memberikan arahan pada pengantar Sidang Kabinet Paripurna, yang merupakan sidang kabinet perdana, yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, program Makan Bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil merupakan hal yang strategik.
“Saya hakulyakin. Saya pertaruhkan … saya pertaruhkan kepimimpinan saya. Bagi saya, makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil ini adalah strategik. Yang tidak mendukung hal ini silakan keluar dari pemerintah yang saya pimpin,” kata Presiden Prabowo di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu yang dikutip dari antara.
Presiden Prabowo mengajak para menteri, kepala lembaga/badan khusus, serta pejabat setingkat menteri lainnya untuk bekerja dalam satu tim, mengingat program Makan Bergizi itu adalah bagian dari rencana kebangkitan bangsa Indonesia.
Menyambut Program makan bergizi Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming, Pemerintah Kota Pekanbaru dibawah kepemimpinan Pj Walikota Pekanbaru, Risnandar Maniwa telah melaksanakan dengan arahan dari Mendagri.
Pemerintah Kota Pekanbaru telah melakukan Simulasi atau uji coba kedua program makan siang bergizi yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru di SDN 185 dan SMPN 49.
Paket makan siang bergizi diserahkan secara langsung oleh Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa S.STP M.Si dan Sekdako Indra Pomi Nasution ST M.Si, kepada peserta didik di dua sekolah yang terletak di Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Timur tersebut.
“Hari ini kita melakukan simulasi yang kedua terkait program makan siang bergizi. Alhamdulillah, program ini tadi saya cek dari SD sampai SMP berjalan lancar dan anak-anak suka dengan menunya,” kata Pj walikota beberapa waktu lalu.
Risnandar mengatakan bahwa simulasi yang digelar bertujuan untuk melihat kesiapan Pemko Pekanbaru dalam pelaksanaan makan siang bergizi baik di sekolah yang berada di tengah kota maupun di kawasan pinggiran.
Khusus untuk sekolah di pinggiran, Pj walikota menilai perlu dilakukan pengaturan pola pada pendistribusian paket makan siang bergizi. Hal itu mengingat jarak tempuh yang cukup jauh.
“Karena normalnya saja kita ke sini (SDN 185 dan SMPN 49), tadi hampir 45 menit. Jangan sampai di sini makanannya sudah basi, atau tidak tepat waktu, sementara anak-anak sudah lapar. Jadi polanya harus kita tetapkan,” ucapnya.
Untuk itu guna mempermudah pendistribusian, Pj walikota menyarankan supaya pemerintah kota memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tempatan dalam penyajian makan siang bergizi.
“Kita bisa berdayakan UMKM di sekitar sini atau masyarakat untuk membantu pemerintah dalam rangka penyiapan makan siang,” tutup Direktur Organisasi Kemasyarakatan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri ini.
(Tnn / rls )