Pekanbaru – Bakal Calon Gubernur Riau, Abdul Wahid hadir dalam forum kajian jamaah komunitas hamba allah di masjid Agung Annur Pekanbaru beberapa waktu lalu. Caleg DPR RI terpilih dengan suara terbanyak di Riau ini mendapat beberapa tanggapan dan pertanyaan. Menariknya, hal yang terungkap lebih menyorot pada sisi kepribadian dan kesan mereka saat pernah berintraksi dengan sosok Calon Gubernur Riau termuda ini.
Diantaranya adalah Ustadz Alnofriandi Dinar, ketua Yayasan Tabung Wakaf Ummat mengatakan Abdul Wahid terlihat religius dan merakyat wajar, karna lingkungan yang membentuknya.
“Bang Wahid lahir dan tumbuh besar dikampung di Kab. Inhil, lingkungan dengan suasana keakraban dan kental agama, ditambah lagi dididik di lingkungan pesantren, wajar kalau kemudia ia tumbuh religius dan merakyat,” ungkap Ustadz Alnof.
Ketua yayasan tabung wakaf umat yang banyak membangun pondok pesantren di Riau ini sampai membuat status khusus d media sosial pribadinya, mengungkapkan kesan dirinya terhadap sosok abdul wahid.
Kemudian pada sesi tanya jawab kesan positif juga datang dari salah satu jemaah Masniar, jamaah yang berdomisili d sigunggung pekanbaru, ia mengungkapkan kesannya terhadap Abdul Wahid.
“Saya melihat Abdul Wahid ini auranya positif, anak saya sejak intens berintraksi dengan beliau ini, menjadi berubah dan rajin sholat, anak saya dulunya bandel, berandal, sekarang menjadi lembut dan sangat hormat dengan orang tua, begitu juga suami, saat ke Jakarta selalu disambut dan disediakan waktu oleh bang wahid, beliau orangnya sangat respon,” cerita Masniar.
Lebih lanjut, salah satu jama’ah lain juga bertanya tentang kehidupan keluarga Abdul Wahid tentang banyak godaan di luar.
“Pak Wahid masih muda, karir sukses, sedang banyak godaan, kok bisa nampak tetap hangat bersama keluarga?, tanya Salah seorang Jemaah.
Lalu Kata Bang Wahid menjelaskan bahwa dirinya tidak ada rahasia-rahasia terhadap istri.
“Saya tidak ada rahasia dengan istri. HP saya ada password, tapi istri saya tahu passwordnya. Kalau sedang di rumah, HP saya diletakkan saja di tempat yang mudah diakses oleh istri. Tidak disembunyikan. Tidak takut diperiksa istri. Kalau ada yang membuat istri curiga dan cemburu, saya jelaskan dalam momen apa dan kronologis terjadi hal-hal yang dicurigakan,” jelas Abdul Wahid.
Dalam kesempatan yang sama pertanyaan juga datang dari Medyana Putri, Jama’ah KHA lainnya, masih fresh graduate, mengeluhkan susahnya pekerjaan.
“Saya selalu menjaga networking dan sejak dulu baru dua kali tukar nomor HP. Demi menjaga komunikasi dengan orang lain. Dan selalu merespon telpon dan pesan masuk. Kalau sedang rapat atau ada kesibukan, saya telfon balik setelah urusan lapang, begitulah relasi dan komitment saya selama ini sehingga menghantarkan saya pada posisi sekarang,” Jelas Cagubri Muda ini.
Dijelaskan wahid lagi Problem kita salah satunya adalah lapangan kerja, angkatan kerja yang lulus dari berbagai lembaga pendidikan terus bertambah. Sementara investasi dan terbukannya lapangan kerja tidak sebanding.
” Salah satu program prioritas yang saya akan lakukan adalah mendorong investasi tumbuh, yang berdampak pada lapangan pekerjaan, begitu juga harus kita dukung dan dorong program pemberdayaan agar tumbuh juga wirausaha baru yang mandiri dan menyerap tenaga kerja,” jelas wahid lagi.
Kegiatan rutinan Komunitas Hamba Allah ini mayoritas jamaah adalah ibu-ibu dari berbagai daerah, kegiatan yang berlangsung lebih kurang 2 jam ini berjalan hikmat dan penuh ilmu.
( tnn / pr )