Pekanbaru | Jalan yang mulus dan layak adalah keinginan setiap masyarakat di Kota Pekanbaru khusus nya, dimana jalan adalah salah satu akses yang sangat berperan penting bagi pelaku usaha UMKM seperti warung-warung dan pedagang yang memang melakukan kegiatan usaha di pinggir jalan.
Disamping itu juga masyarakat memang sudah seharusnya menikamati fasilitas umum yang harusnya di siapkan oleh negara terutama pemerintah daerah/kota karena sudah menjadi tugas dan tanggung jawab yang di amanahkan oleh Pemerintah Pusat, dengan di berikan nya anggaran yang besar agar Pemerintah Daerah/Kota dapat melaksanakan tugas nya dengan baik dan benar.
Akan tetapi di Kota Pekanbaru sendiri khusus nya masih banyak kita lihat di beberapa titik masih banyak nya jalanan berlubang dan banjir yang semakin hari semakin meresahkan masyarakat dan bahkan sempat menjadi perbincangan di tengah masyarakat kota pekanbaru.
Seperti yang tim kami temukan ada di Jl. Tanjung Batu Kelurahan. Pesisir Kecamatan. Lima Puluh Kota Pekanbaru yang mengalami kerusakan parah karena di lalui oleh mobil-mobil besar salahsatunya mobil tangki minyak yg mana salah satu mobil tersebut adalah milik PT. PAL yang melakukan aktifitas di jalanan tersebut.
Sudah seharusnya pemerintah mengambil peran dalam kejadian ini, karena pemerintah adalah perpanjangan tangan dari pada maayarakat.
Di duga jalan rusak yang berada di Jl. Tanjung Batu ini adalah kawasan jalan milik kota pekanbaru, tentu mengenai infrastruktur jalan adalah salah satu tanggung jawab dari PUPR Kota Pekanbaru.
Setelah tim mencoba berkoordinasi dengan PUPR Kota Pekanbaru melalui chat Waths UP Kepala Dinas PUPR Edward Riansyah SE. MM belum ada memberikan konfirmasi dan terkesan bungkam dengan keadaan ini, pasalnya bukan sekali ini saja Kadis PUPR ini bungkam, karena sebelumnya tim juga pernah mencoba mengkonfirmasi masalah Jl. Payung Sekaki yang berada tepat di sebelah Kantor Camat Payung Sekaki dan Polsek Payung Sekaki beliau juga bungkam dan seakan tidak ingin berkomunikasi dengan insan pers.
Pada saat yang sama tim akhirnya mencoba berbincang dan mewawancarai masyarakat setempat dengan salah satu nya buk neng, ” ngeri disini bang mobil yang lewat besar-besar, jalan nya udah kayak kolam kami kan jualan di pinggir jalan ini bang, rasanya mobil besar ini kayak mau terbalik ketika melewati lubang itu bang, ” pungkasnya.
Di tempat yang berbeda dan di waktu yang sama tim juga sempat berbincang dengan salah satu masyarakat yang juga berjualan di simpang antara Jl. Tanjung Batu dan Jl. Tanjung Datuk yang bernama pakpahan, ” saya sudah hampir 2 Tahun merasakan debu akibat jalan yang rusak ini bang, ada beberapa kali orang pemerintah turun cuma tengok-tengok aja bang, camat dan lurah sudah pernah kami tanyakan dan mereka bilang sabar-sabar aja bang, ” pungkas pakpahan.
” harapan saya pemerintah segera lah benahi jalan ini, kami juga mau dapat jalan yang layak dan mau berjualan dengan tenang tanpa makan debu lagi, ” sambung pakpahan.
Tim juga sudah berusaha menemui Kepala Dinas PUPR selalu tidak berada di tempat dan petugas security yang berjaga di depan mengatakan beliau lagi diklat, dan begitu juga dengan Kepala Bidang Bina Marga nya selalu sulit untuk di temui.
(tnn – bung yos)